Kenyataan Acak Dalam Trading Forex - Suatu kenyataan penting dalam trading forex adalah kita tidak bisa mengharapkan hasil yang pasti dari setiap trade yang kita lakukan. Ini sering tidak disadari trader. Meski terasa agak janggal tetapi begitulah kenyataannya. Meski Anda menggunakan strategi trading dengan angka persentasi profit atau win rate tertentu tetapi Anda tetap saja tidak bisa memastikan apakah hasil trade Anda bakal profit atau loss.
Misalkan Anda menggunakan sebuah sistem trading dengan win rate 60%, apakah Anda tahu trade mana yang bakal profit dan mana yang bakal loss? Atau kolom-kolom mana saja dalam statement trading Anda yang mewakili 60% profit dan 40% kerugian Anda? Anda tidak akan tahu, dan tidak akan pernah tahu. Hal ini disebabkan karena dalam trading terjadi distribusi acak (random distribution) antara trade yang profit (winning trades) dan trade yang loss (losing trades), tidak peduli apapun strategi atau sistem trading yang Anda gunakan.
Banyak trader yang tahu akan hal ini, namun kenyataannya banyak pula yang trading dengan mengabaikan kenyataan tersebut dengan memastikan sebuah trade akan profit atau loss. Penyebaran pergerakan harga yang didistribusikan secara acak (istilah dalam ilmu statistik) dalam hal ini berarti Anda tidak akan pernah tahu kapan stop loss kita akan kena atau kapan target profit kita bakal tercapai, meski Anda menggunakan sistem trading "A" yang mempunyai win rate tinggi. Jadi hasil akhir trading Anda terdistribusikan secara acak. Namun jika Anda selalu menggunakan sistem trading "A", maka seharusnya hasil akhir trading Anda secara kumulatif akan profit.
Kuncinya adalah "selalu menggunakan". Dan ini biasanya sulit dipatuhi trader. Mereka cenderung tidak disiplin dan tidak sabar untuk selalu menggunakan sistem trading yang telah disepakati sekalipun mereka tahu win rate-nya tinggi. Di dalam sistem trading tersebut tentu telah diterapkan strategi money management yang hasilnya bisa diketahui setelah sekian kali trade. Berikut contoh sebuah kurva equity dengan distribusi hasil trading yang acak:
Pada gambar tersebut tampak bahwa kurva equity tersebut selalu naik, yang berarti sistem trading yang digunakan cukup efektif dan profitable setelah digunakan dalam suatu periode waktu.
Hal penting yang seharusnya diketahui mengenai kenyataan ini adalah Anda mesti menerima kenyataan tersebut, dan tidak mengambil resiko melebihi dari yang sanggup Anda tanggung pada setiap trade yang Anda lakukan. Trader yang berani resiko melebihi dari yang seharusnya adalah mereka yang seolah tahu akan memperoleh profit pada suatu trade tertentu. Hal inilah yang sering kali menimbulkan masalah.
Sebaliknya jika Anda trading berdasarkan kenyataan bahwa pergerakan harga pasar didistribusikan secara acak dan Anda tidak pernah tahu sebuah trade akan berakhir win atau lose, Anda tentu akan sangat peduli dengan potensi resiko yang bakal terjadi, dan Anda akan menentukan perbandingan risk/reward dengan proporsional dengan tidak hanya fokus pada target atau reward yang mungkin Anda peroleh.
Setelah beberapa kali rugi, sering kali Anda menghindar masuk pasar karena takut mengalami kerugian kembali, meski Anda melihat sinyal pada sistem trading Anda. Sebaliknya Anda mengharap sinyal yang lebih pasti atau lebih akurat. Sebenarnya hal ini tidak tepat Anda lakukan. Anda seharusnya mengharapkan hasil trading pada jangka panjang, bukan pada setiap trade yang sebenarnya tidak bisa Anda ketahui dengan pasti hasil akhirnya. Seperti pada keterangan sebelumnya, Anda seharusnya disiplin dengan selalu menggunakan sistem trading yang telah teruji untuk suatu periode waktu tertentu.
Contoh distribusi acak dalam kenyataan
Pada contoh-contoh berikut ini ditunjukkan bahwa meski sinyal trading sudah benar atau valid tetapi tetap saja ada kemungkinan meleset, atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Contoh-contoh ini menunjukkan distribusi acak yang terjadi pada pergerakan harga di pasar forex.
Sinyal valid yang dihasilkan bukanlah yang pasti benar, tetapi yang kemungkinannya paling besar. Kita tidak pernah akan tahu apakah akan profit atau loss sekalipun posisi yang kita buka sesuai dengan sinyal trading yang probabilitasnya tinggi. Pada contoh-contoh berikut kita menggunakan setup price action sebagai sinyal trading.
Gambar diatas menunjukkan 3 setup price action yang berbeda. Pin bar (1) yang berekor panjang tampak cukup valid dan berada dekat level support. Meski tidak searah dengan trend utama namun probabilitasnya cukup tinggi dan jelas. Namun demikian jika kita entry sesuai aturan umum maka kemungkinan besar akan loss. Setelah naik melebihi level tertinggi pin bar, harga kembali turun hingga sama dengan level terendah pin bar (1), sebelum membentuk pin bar (2). Jadi kita tidak bisa memastikan bahwa sinyal yang valid akan selalu profitable.
Validitas pin bar (2) sama dengan pin bar (1), berekor panjang dan dekat dengan level support. Setelah retrace hingga mendekati level 50% pin bar, harga naik hingga menyentuh resistance. Jika kita entry sesuai aturan umum yakni buy diatas level 50% pin bar maka kita akan memperoleh profit. Tidak ada alasan khusus kenapa pin bar yang ini profitable kecuali setup pin bar yang seperti ini probabilitasnya cukup tinggi.
Demikian pula dengan setup fakey (false) pin bar (3) yang mengalami penolakan (rejection) pada level resistance. Jika kita entry ketika harga menembus level terendah pinbar dengan target sekitar level support maka kita akan bisa profit.
Dari 3 sinyal yang terjadi, 2 sinyal profitable dan yang satu tidak sesuai dengan perkiraan. Jadi karena pergerakan harga pasar didistribusikan secara acak maka kita tidak akan pernah tahu dengan pasti trade mana yang profitable dan mana yang tidak.
Pada contoh diatas tampak pin bar (1) yang terjadi pada kondisi pasar downtrend dan mengalami rejection pada level support. Sebagian trader menganggap pin bar ini kurang valid sebagai sinyal buy mengingat trend utama saat itu cenderung bearish. Namun ternyata pin bar (1) tersebut profitable, sedang pin bar (2) yang juga cukup valid untuk entry sell ternyata tidak profitable.
Dengan adanya kenyataan bahwa pergerakan harga di pasar forex didistribusikan secara acak maka kita tidak bisa mengharapkan untuk selalu profit dalam setiap trade sekalipun sinyal trading cukup valid atau telah sesuai dengan syarat-syarat yang kita tetapkan. Dengan memahami Kenyataan Acak Dalam Trading Forex Kita bisa menentukan persentasi profit untuk jangka panjang setelah beberapa kali trade, tetapi tidak untuk setiap trade yang kita lakukan. Yang penting kita perhatikan adalah management resiko pada trading yang proporsional dan sistem trading yang kita terapkan dengan disiplin, agar psikologis trading kita tetap sehat..
Misalkan Anda menggunakan sebuah sistem trading dengan win rate 60%, apakah Anda tahu trade mana yang bakal profit dan mana yang bakal loss? Atau kolom-kolom mana saja dalam statement trading Anda yang mewakili 60% profit dan 40% kerugian Anda? Anda tidak akan tahu, dan tidak akan pernah tahu. Hal ini disebabkan karena dalam trading terjadi distribusi acak (random distribution) antara trade yang profit (winning trades) dan trade yang loss (losing trades), tidak peduli apapun strategi atau sistem trading yang Anda gunakan.
Banyak trader yang tahu akan hal ini, namun kenyataannya banyak pula yang trading dengan mengabaikan kenyataan tersebut dengan memastikan sebuah trade akan profit atau loss. Penyebaran pergerakan harga yang didistribusikan secara acak (istilah dalam ilmu statistik) dalam hal ini berarti Anda tidak akan pernah tahu kapan stop loss kita akan kena atau kapan target profit kita bakal tercapai, meski Anda menggunakan sistem trading "A" yang mempunyai win rate tinggi. Jadi hasil akhir trading Anda terdistribusikan secara acak. Namun jika Anda selalu menggunakan sistem trading "A", maka seharusnya hasil akhir trading Anda secara kumulatif akan profit.
Kuncinya adalah "selalu menggunakan". Dan ini biasanya sulit dipatuhi trader. Mereka cenderung tidak disiplin dan tidak sabar untuk selalu menggunakan sistem trading yang telah disepakati sekalipun mereka tahu win rate-nya tinggi. Di dalam sistem trading tersebut tentu telah diterapkan strategi money management yang hasilnya bisa diketahui setelah sekian kali trade. Berikut contoh sebuah kurva equity dengan distribusi hasil trading yang acak:
Pada gambar tersebut tampak bahwa kurva equity tersebut selalu naik, yang berarti sistem trading yang digunakan cukup efektif dan profitable setelah digunakan dalam suatu periode waktu.
Hal penting yang seharusnya diketahui mengenai kenyataan ini adalah Anda mesti menerima kenyataan tersebut, dan tidak mengambil resiko melebihi dari yang sanggup Anda tanggung pada setiap trade yang Anda lakukan. Trader yang berani resiko melebihi dari yang seharusnya adalah mereka yang seolah tahu akan memperoleh profit pada suatu trade tertentu. Hal inilah yang sering kali menimbulkan masalah.
Sebaliknya jika Anda trading berdasarkan kenyataan bahwa pergerakan harga pasar didistribusikan secara acak dan Anda tidak pernah tahu sebuah trade akan berakhir win atau lose, Anda tentu akan sangat peduli dengan potensi resiko yang bakal terjadi, dan Anda akan menentukan perbandingan risk/reward dengan proporsional dengan tidak hanya fokus pada target atau reward yang mungkin Anda peroleh.
Setelah beberapa kali rugi, sering kali Anda menghindar masuk pasar karena takut mengalami kerugian kembali, meski Anda melihat sinyal pada sistem trading Anda. Sebaliknya Anda mengharap sinyal yang lebih pasti atau lebih akurat. Sebenarnya hal ini tidak tepat Anda lakukan. Anda seharusnya mengharapkan hasil trading pada jangka panjang, bukan pada setiap trade yang sebenarnya tidak bisa Anda ketahui dengan pasti hasil akhirnya. Seperti pada keterangan sebelumnya, Anda seharusnya disiplin dengan selalu menggunakan sistem trading yang telah teruji untuk suatu periode waktu tertentu.
Contoh distribusi acak dalam kenyataan
Pada contoh-contoh berikut ini ditunjukkan bahwa meski sinyal trading sudah benar atau valid tetapi tetap saja ada kemungkinan meleset, atau tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Contoh-contoh ini menunjukkan distribusi acak yang terjadi pada pergerakan harga di pasar forex.
Sinyal valid yang dihasilkan bukanlah yang pasti benar, tetapi yang kemungkinannya paling besar. Kita tidak pernah akan tahu apakah akan profit atau loss sekalipun posisi yang kita buka sesuai dengan sinyal trading yang probabilitasnya tinggi. Pada contoh-contoh berikut kita menggunakan setup price action sebagai sinyal trading.
Gambar diatas menunjukkan 3 setup price action yang berbeda. Pin bar (1) yang berekor panjang tampak cukup valid dan berada dekat level support. Meski tidak searah dengan trend utama namun probabilitasnya cukup tinggi dan jelas. Namun demikian jika kita entry sesuai aturan umum maka kemungkinan besar akan loss. Setelah naik melebihi level tertinggi pin bar, harga kembali turun hingga sama dengan level terendah pin bar (1), sebelum membentuk pin bar (2). Jadi kita tidak bisa memastikan bahwa sinyal yang valid akan selalu profitable.
Validitas pin bar (2) sama dengan pin bar (1), berekor panjang dan dekat dengan level support. Setelah retrace hingga mendekati level 50% pin bar, harga naik hingga menyentuh resistance. Jika kita entry sesuai aturan umum yakni buy diatas level 50% pin bar maka kita akan memperoleh profit. Tidak ada alasan khusus kenapa pin bar yang ini profitable kecuali setup pin bar yang seperti ini probabilitasnya cukup tinggi.
Demikian pula dengan setup fakey (false) pin bar (3) yang mengalami penolakan (rejection) pada level resistance. Jika kita entry ketika harga menembus level terendah pinbar dengan target sekitar level support maka kita akan bisa profit.
Dari 3 sinyal yang terjadi, 2 sinyal profitable dan yang satu tidak sesuai dengan perkiraan. Jadi karena pergerakan harga pasar didistribusikan secara acak maka kita tidak akan pernah tahu dengan pasti trade mana yang profitable dan mana yang tidak.
Pada contoh diatas tampak pin bar (1) yang terjadi pada kondisi pasar downtrend dan mengalami rejection pada level support. Sebagian trader menganggap pin bar ini kurang valid sebagai sinyal buy mengingat trend utama saat itu cenderung bearish. Namun ternyata pin bar (1) tersebut profitable, sedang pin bar (2) yang juga cukup valid untuk entry sell ternyata tidak profitable.
Dengan adanya kenyataan bahwa pergerakan harga di pasar forex didistribusikan secara acak maka kita tidak bisa mengharapkan untuk selalu profit dalam setiap trade sekalipun sinyal trading cukup valid atau telah sesuai dengan syarat-syarat yang kita tetapkan. Dengan memahami Kenyataan Acak Dalam Trading Forex Kita bisa menentukan persentasi profit untuk jangka panjang setelah beberapa kali trade, tetapi tidak untuk setiap trade yang kita lakukan. Yang penting kita perhatikan adalah management resiko pada trading yang proporsional dan sistem trading yang kita terapkan dengan disiplin, agar psikologis trading kita tetap sehat..
Tag :
Artikel Forex,
Psikologi Trading
0 Komentar untuk "Kenyataan Acak Dalam Trading Forex "